RS Panti Rahayu "Yakkum" Purwodadi

“Menjadi alat di tangan Tuhan: terbuka menyambut kehadiran Tuhan, rasakan cintaNya dan milikilah kerendahan hati”.

IMG_1776

Natal berasama keluarga besar Rumah Sakit Panti Rahayu tahun ini jatuh pada tanggal 20 Desember di Gedung Olah Raga (GOR) Simpang 5 Purwodadi. Seluruh karyawan beserta keluarga serta masyarakat umum turut hadir untuk merayakan sukacita menyambut datangnya sang Juru Selamat.

Tema yang diangkat tahun ini adalah “Menjadi alat di tangan Tuhan: terbuka menyambut kehadiran Tuhan, rasakan cintaNya dan milikilah kerendahan hati”. Natal identik denga lahirnya sang juru selamat dan kita sebagai umatnya begitu menantikan kehadiranNya. Merasakan cinta dari Tuhan yang begitu besarnya. Ia mau hadir dengan kesederhanaannya dan bahkan merendahkan diri sebagai manusia. Itulah teladan yang dapat kita jalani di kehidupan sehari-hari harus memiliki sikap rendah hati terhadap pasien dan keluarga yang mempercayakannya kesehatannya di Rumah Sakit Panti Rahayu.

Berbagai rangkaian acara turut memeriahkan Natal kali ini. Tak berbeda dengan natal sebelumnya, anak-anak karyawan menampilkan nyanyian dan tarian dengan penuh sukacita dan gembira.

Selain itu, para dokter dan karyawan Rumah Sakit Panti Rahayu juga ikut  mempersembahkan puji-pujian yang merdu melalui paduan suara.

Yang terakhir adalah drama dalam bentuk Sketsa. Drama yang disuguhkan dalam kisah legenda Jawa yaitu cerita rakyat tentang Ande Ande Lumut. Berkisah tentang seorang lelaki tampan yang sedang mencari seorang istri. Banyak perempuan yang antusias mengikuti sayembara tersebut. Namun ada seorang perempuan bernama Kleting Kuning yang tidak tertarik dengan sayembara pencarian jodoh itu karena dirinya masih mengharapkan seorang lelaki lain yaitu pangeran Kusumayuda, lelaki yang dia cintai. Tetapi karena bujukan dari bangau ajaib penolongnya, kleting kuning mau mengikuti sayembara itu. Saudara kleting kuning dan gadis desa lainnya ternyata juga mengikuti sayembara itu, namun dalam perjalanan ternyata mereka harus menyeberangi sungai yang lebar. Lalu muncullah sang penjaga sungai tersebut bernama Yuyu Kangkang yang akan membantu para gadis itu jika mereka mau dicium setelah diseberangkan. Semua gadis mau dicium oleh Yuyu Kangkang kecuali Kleting Kuning. Dia melawan Yuyu Kangkang dengan senjata yang dibawanya, pemberian ibunya. Ketika semua gadis sudah sampai ke desa tujuan, Ande Ande Lumut memilih Kleting Kuning, karena dia sendiri yang tidak mau dicium oleh Yuyu Kangkang. Setelah disadari, ternyata Ande Ande Lumut adalah pangeran  Kusumayuda, pria yang dinanti-nantikannya.

Semoga kita bisa memaknai Natal ini dengan hidup penuh kerendahan hati, rasakan kehadiran Tuhan di tengah sukacita Natal. Selamat Hari Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Tuhan Memberkati.

Exit mobile version